Sabtu, 22 September 2012

Poetry

Bunda...
Maaf bila kau s'lalu sedih karna ulah ku
Maaf bila kau s'lalu kesal karna ulah ku
Maaf bila susu belum dapat ku balas
Bunda...
Terimakasih atas sabar mu
Terima kasih atas timangan mu
Terima kasih atas pengertian mu
Andai ku bersayap kan kugapai bintang-bintang & bulan purnama diatas sana,
kelak kuletakkan dipangkuan mua..
tapi apa daya ku hanya ranting bukan pohon, yg tak mampu meneduhimu
seperti pelangi selepas rintik hujan..burung-burung betebaran dibirunya langit
yg membawa angin menyapu lembut mu..
hanya Rabb..yg akan bisa membalasnya bundah..ku hanya bisa merangkai kata
dalam untaian kalimat "Terima kasih bunda & Maaf..."{DeRoYan}

Sobat ….
Saat ini ku sendiri dan menyendiri
dalam setiap detik-detik hembusan napas
berusaha menepis semua resahku
tentangmu…
Sobat….
Aku rindu…rindu…dengan canda tawamu, celotehmu,
Nyanyian bibirmu yang menghiasi hari-hariku
Kugenangi bening atas noda
Air laut tumpah tak tertahankan dan biarkan setitik basah
Kurangkai alphabet…kata demi kata pun tercipta
Dalam syair…
Sederhana…syair untukmu
Sobat ….
Kuharap kau rasa apa yang t’lah terasa
Sepi dan sunyi bersenandung dalam diri
Teringat akan persahabatan lalu
Kan ku simpan rapi dalam bingkai hatiku
Sobat ….
Ingatku s’lalu…….


Hanya ranting yang mampu
Memberi isyarat dengan menggoyangkan
Tanpa ada tiupan angin
Hanya seekor burung yang mengerti
Tapi tak sepaham
Seperti api yang tak mau melihat abu
Seperti matahari yang tak ingin bersatu
Dengan bumi
Alam hanya bisa menangis apabila
Singa alam bersembunyi dengan amarahnya…
Gelapnya semesta………{Dian P}



Tercibir memandang indah
Terkesibak menatap seksama
Ciut hati dikala tak kuasa
Untuk bertahta….
Angina tersenyum dengan hembusnya
Air beriak memercikan kesejukan
Wahai penguasa alam semesta
Alam indah terbentang tanpa penyangga…
Melangla buana diambang dunia
Teruntuk insan nestapa……{Etha}

Tidak ada komentar: